Tersembunyi yang Terselindung

Seminggu menjalani hidup di Lembah Klang, meninggalkan Lembah Pinokok membuka seribu satu cerita. Dalam menjalani kehidupan sebagai seorang pelajar tua, aku saban hari akan berulang alik dari Taman Melati, Gombak untuk ke Universiti Malaya. Perjalanan menggunakan LRT mengambil masa 30-40 minit untuk ke Stesen Universiti, kemudian menggunakan Bas Rapid KL untuk ke UM antara 5-10 minit. Rutinnya antara jam 7-830am aku akan berebut-rebut menaiki LRT dan pulang antara jam 8pm-9pm. Sesungguhnya yang tersembunyi biarpun terselidung hanya akan ketara bila kita sendiri melaluinya. Benar kata orang: "pengalaman mematangkan kehidupan. Biarpun gah namanya Lembah Klang, indah pada pandangan, tersembunyi luka-luka warganya - rumah puluhan tingkat, sayangnya lif satu. Rumah beribu unit, sayangnya pakir satu. Rumah cantik dicat luaran, sayang dalamnya bertemu dinding. 

Tak dapat terselindung lagi, dalam meneruskan kehidupan LRT penyambung kehidupan. Tampak cantik menjalar memenuhi ruangan kota, sayang warganya berhimpit bertemu muka mencari ruang bernafas didalamnya. Sapa tahu kalu tidak melaluinya. sesungguhnya yang tersembunyi tak mungkin terselindung kalau kita melaluinya. Sesekali terasa sedih melihat himpitan ini dalam kelompok warna sendiri. Lain yang dilaung... lain yang dipapar. Sayang kita masih terus diulik Drama Hidup Mewah dikaca TV.. ke mana hilangnya realiti?

Pesan pada diri: "kalau sirih pulang ke junjung, di mana kita di bumi sendiri?"